SII, Strategy of Information Integration


Praktisi Teknologi Informasi sering menjumpai permasalahan rumit ketika menghadapi tantangan dimana beberapa sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Contoh peristiwa ini antara lain akuisisi dan merger , penggabungan beberapa instansi pemerintahan, kerja sama program berbasis lintas sektoral, dsb.

Dalam menghadapi ini, metodologi yang digunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis ataupun non teknis yang sekiranya sering dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut.

=> Fenomena Integrasi sistem Informasi
Tuntutan globalisasi dan persaingan bebas dewasa ini secara langsung telah memaksa berbagai organisasi komersial seperti perusahaan maupun non-komersial seperti pemerintah untuk menata ulang platform organisasinya. Berbagai inisiatif dikeluarkan oleh praktisi yang mengarah pada kolaborasi dan kooperasi untuk menyusun kekuatan dalam bersaing. Beberapa fenomena yang akhir-akhir ini terjadi adalah :

1. Terjadinya merger atau akuisisi antar dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industri vertikal, seperti : perbankan, asuransi, manufaktur, pendidikan , dsb.

2. Restrukturisasi korporasiyang dilakukan dengan mengubah pola relasi anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha.

3. Strategi kerja sama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi.

4. Tuntutan mitra usaha baik dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan kolaborasi , dsb.

Metodologi yang menekankan pada evolusi pelaksanaan enam tahap integrasi terdapat pada gambar dibawah ini.

Tahap 1 :: Eksploitasi Kapabilitas Lokal

Tahap 2 :: Melakukan Integrasi Tidak Tampak

Tahap 3 :: Kehendak Berbagai Pakai

Tahap 4 :: Redesain Arsitektur Proses

Tahap 5 :: Mengoptimalkan Infrastruktur

Tahap 6 :: Transformasi Organisasi

Tahap setelah Integrasi
Rangkaian kejadian di atas, terlihat bahwa proses integrasi merupakan sebuah strategi transisi yang terjadi secara alami, bukan dipaksakan oleh satu atau dua kubu kepentingan tertentu. Hal inilah yang menjadi kunci untuk melelehkan ketegangan politis yang terjadi dalam setiap proyek penggabungan atau kolaborasi sistem informasi. Dalam prakteknya, rangkaian tahapan tersebut akan berlangsung membentuk siklus hidup yang berlanjut, sejalan dengan keinginan setiap organisasi untuk selalu memperbaiki kinerjanya dari waktu ke waktu. Tentu saja setelah melalui proses evaluasi dan pembelajaran yang terjadi secara kontinyu dan berkesinambungan.

0 komentar:

Posting Komentar